Nama : Eli trisnawati (1505115082)
Artina Zhara (1505115115)
Kelas : PGSD C 2015
Mata Kuliah : Pembelajaran IPA di SD
Tugas : Rancangan Alat Peraga
Rancangan Alat Peraga
Kompetensi Dasar
: Menerapkan sifat-sifat bunyi dan
keterkaitannya dengan indra pendengaran
Alat
dan Bahan :
1. Kaleng (2 buah)
2. benang
3. paku (untuk
melubangi kaleng)
4. pilox (untuk
mewarnai kaleng)
5. palu (untuk memukul
paku)
6. kertas hias (untuk
menghias kaleng)
7. pisau (untuk membuka
bagian atas kaleng)
Latar
belakang :
Telpon
kaleng adalah transmisi suara jenis akustik (suara tanpa listrik), yang
dibutuhkan untuk komunikasi sederhana ini adalah dua kaleng yang terhubung
dengan benang atau kawat dan media semacamnya. Prinsip kerjanya sederhana,
yakni suara merambat melalui udara dengan perantaraan benang. Telepon kaleng
inilah yang menjadi inspirasi akan terciptanya telegram dan telepon yang kita
kenal sekarang.
Tujuan :
Tujuan
dari proyek ini adalah agar kami dapat mendaur ulang kaleng bekas yang sudah tidak
digunakan menjadi barang yang bermanfaat dan juga sebagai pembuktian bahwa
bunyi dapat merambat melalui benda/zat padat.
Cara Pembuatan :
Dalam
mengerjakan proyek ini, pertama, kamu membuka bagian atas kaleng dengan pisau, kemudian
kami melubangi bagian bawah kaleng dengan paku yang dipukul dengan palu, lalu
kami memotong benang kurang lebih sepanjang 5 meter. Setelah itu, kami
memasukkan ujung benang pada lubang di kedua kaleng dan mengikat ujung benang
agar benang tidak lepas dari kaleng saat ditegangkan. Terakhir, kami menghias
kaleng dengan menggunakan kertas hias.
Penerapan Toeri Fisika dalam
Telepon Kaleng :
Kita
dapat mendengar suara karena adanya gelombang suara yang merambat di udara.
Pada telepon kaleng ini, gelombang suara merambat melalui benang yang
direnggangkan (dikendurkan), kita tidak akan dapat mendengar suara, karena
tidak ada gelombang suara dari sumber suara yang merambat melalui benang ke
penerima suara (pendengar). Semakin kencang benang kita tegangkan, maka
gelombang suara dari sumber suara yang merambat melalui benang ke penerima
suara (pendengar) akan semakin jelas.
Kesimpulan :
Kesimpulan
yang dapat kami capai dalam proyek ini adalah bunyi dapat merambat melalui
benda/zat padat (dalam proyek ini adalah melalui benang). Gelombang suara
merambat melalui benang yang ditegangkan, sementara gelombang suara tidak dapat
merambat melalui benang ditegangkan pada telepon kaleng, semakin jelas suara
yang dapat didengarkan.
Rincian Dana yang
dikeluarkan :
Benang
: Rp. 5000;
Kertas
hias : Rp. 5000;
Pilox
: Rp. 25.000;
Total pengeluaran : Rp.
35.000;
Nama : Anggi ismi nur afidah ( 1505115083)
Rifa’atul laili m
(1505115084)
Kelas : PGSD C 2015
Tugas
: Pembelajaran IPA di SD
Rancangan
Alat Peraga
A. Membuat
Alat Peraga
1. Mata
Pelajaran : IPA
2. Kelas
: IV ( empat )
3. Semester : 1 ( satu )
4. Tema : 3 (Peduli Terhadap Makhluk Hidup)
5. Subtema : 2 (Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku)
6. Pembelajaran
: 1 ( satu )
B. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Yang
Digunakan
Kompetensi Dasar (KD)
1.
Mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup
2.
Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa
jenis mahluk hidup
Indikator :
1.
Menjelaskan
daur hidup kupu-kupu dalam bentuk diagram setelah membaca teks dan mengenal
daur hidup makhluk hidup lain
2.
Menjelaskan
daur hidup ayam dalam bentuk diagram setelah membaca teks dan mengenal daur
hidup makhluk hidup lain
3.
Menyimpulkan
bahwa makhluk hidup memiliki daur hidup yang berbeda-beda
C. Alat
Peraga
1. Nama
alat peraga :
Bongkar pasang ajaib
2. Tujuan:
a. Mempermudah
proses pembelajara dalam memahami daur hidup hewan
b. Meningkatkan
efesiensi dalam proses pembelajaran
c. Membuat
siswa lebih cepat memahami bagaimana proses daur hidup hewan
d. Membuat
proses pembelajaran menjadi menyenangkan.
3. Manfaat:
a. Pengajaran
lebih menarik perhatian pembelajar sehingga memotivasi siswa
b. Bahan
pelajaran akan lebih jelas maknanya
c. Metode
pembelajaran lebih bervariasi
d. Pembelajaran
lebih banyak melakukan kegiatan belajar
4. Alat
dan Bahan:
a. Alat
:
Gunting
Cutter
Double tip
b. Bahan
:
1 buah styrofoam ukuran
40 x 60 cm
1 buah kardus bekas
10 lembar kertas HVS
20 buah lidi
1 buah tali ½ meter
5. Cara
pembuatan:
a. Langkah
pertama adalah mencari atau searching di internet untuk gambar yang diperlukan
seperti gambar, pohon, rumput, awan, matahari,telur, ulat, kepompong,
kupu-kupu, telur, dan ayam.
b. Setelah
mencari gambar tersebut, kemudian seluruh gambar tersebut di print dengan
menggunakan kertas hvs dan tinta berwarna agar gambarnya menjadi lebih menarik.
c. Setelah
seluruh gambar telah diprint, lalu gambar tersebut dipotong dengan menggunakan
gunting dan ditempelkan pada kardus yang
sudah disediakan. Selanjutnya gambar yang sudah ditempelkan pada kardus
kemudian dipotong menggunakan cutter sesuai dengan bentuk gambar yang tersedia.
d. Siapkan
styrofoam kemudian tempelah gambar yang sudah di potong seperti gambar pohon,
awan, matahari, dan rumput sesuai dengan kreasi yang kita inginkan.
6. Cara
pemakaian media
a. Pasang
styrofoam yang sudah kita tempel dengan berbagai macam gambar yang sudah
tersedia.
b. Kemudian
menjelaskan apa yang di maksud dengan
daur hidup hewan.
c. Selanjutnya
pada styrofoam yang bertuliskan metamorfosis sempurna kita akan menjelaskan
tentang metamorfosis sempurna, dimana metamorfosis sempurna ini mencakup
tentang daur hidup hewan yang dimulai dari telur, ulat, kepompong, dan
kupu-kupu.
d. Setelah
memberikan penjelasan terhadap metamorfosis sempurna,selanjutnya pada sterofom
yang bertuliskan metamorfosis tidak sempurna kita akan menjelaskan tentang
metamorfosis tidak sempurna dari ayam yang dimulai dengan terbentuknya, telur,
ayam kecil, dan ayam besar.
e. Untuk
pelastarian kupu-kupu sendiri biasanya untuk menjadi kupu-kupu, dimulai dari
telur yang mempunyai jangka waktu 3-5 hari, yang disusul dengan terbentuknya
ulat biasanya ulat akan berganti kulit 4-6 kali. Pada tahap selanjutnya ulat
akan menjadi kepompong yang memiliki struktur kulit yang halus sebagai bentuk
kamuflase, namun sejatinya didalam sedang berlangsung proses pembentukan
kupu-kupu selama 7-20 hari tergantung dari spesiesnya.
f. Sedangkan
pada ayam sendiri berkembang biak dengan cara bertelur. Untuk telur ayam
sendiri perlu dierami selama 21 hari agar dapat menetas, setelah pertumbuhan
bakal anak ayam sempurna, telur menetas menjadi anak ayam. Semakin lama anak
ayam tumbuh menjadi besar dan akan berkembang biak dan menghasilkan telur.
7.
Rincian
biaya
a. 1
buah styrofoam ukuran 40 x 60 cm
= Rp 15. 000,00
b. 1
buah kardus bekas =
-
c. 10
lembar kertas HVS = Rp 10.000,00
d. 20
buah paku warna = Rp 10.000,00
e. 1
buah tali ½ meter = Rp 5000,00
Rp 40,000,00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar